Penulis: Alfya Andrawina, Mahasiswi Pendidikan Bahasa Indonesia Angkatan 2021
Aplikasi TikTok merupakan sebuah platform video musik dan jejaring sosial asal Cina yang diluncurkan pada awal September 2016. Aplikasi ini memiliki banyak fitur, termasuk video, lagu, stiker, dan lain-lain. Pengguna dapat berinteraksi dengan berbagai gaya dan model, mulai dari artis hingga orang biasa yang membagikan video buatan mereka sendiri. TikTok menjadi aplikasi primadona, disukai oleh seluruh orang khususnya kalangan mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Dilansir dari Detiknews, TikTok menjadi media sosial paling populer di Indonesia. Menurut perusahaan riset aplikasi Business of Apps, TikTok menjadi aplikasi yang paling banyak diunduh di Indonesia pada 2023. Tercatat, platform video pendek yang berada di bawah naungan ByteDance ini telah diunduh sebanyak 67,4 juta kali di Indonesia sepanjang tersebut. Pada tingkat global, Indonesia menduduki peringkat kedua dengan jumlah pengguna TikTok terbanyak di dunia yaitu mencapai 112,97 juta pengguna.
Adapun hal yang membuat TikTok menarik mahasiswa untuk menggunakannya adalah berbagai fitur yang tersedia dan fungsinya sebagai tempat untuk menyalurkan bakat dengan konten menarik yang dapat menghibur penonton. Salah satu hal yang populer di TikTok dan sedang ramai dan menyebar di kalangan mahasiswa adalah bahasa gaul.
Dalam sebuah artikel yang ditulis oleh Auva Rif’at Azizah berjudul Penggunaan Bahasa Indonesia dan Bahasa Gaul di Kalangan Remaja disebutkan bahwa Bahasa gaul merupakan kumpulan kata atau istilah yang digunakan oleh orang-orang dari subkultur tertentu dan memiliki arti yang unik, khusus, menyimpang, atau bahkan bertentangan dengan arti normal. Bahasa gaul yang terdapat di TikTok menarik perhatian mahasiswa, sehingga mereka menggunakannya dalam kehidupan sehari –hari. Banyak orang yang menggunakan bahasa gaul untuk lebih mudah menyampaikan sesuatu, terutama mahasiswa.
Contoh Bahasa Gaul di Kalangan Mahasiswa
Mahasiswa sering menggunakan kata-kata singkat saat berbicara dengan teman sebaya untuk menghemat waktu. Oleh karena itu, tidak heran bahwa sejumlah besar mahasiswa dan pengguna media sosial lainnya menggunakan bahasa gaul ini. Orang-orang menjadi kreatif dengan berbagai bahasa singkatan karena keterbatasan ruang di media sosial. Pada akhirnya, hal ini menghasilkan bahasa yang tidak formal. Beberapa contoh bahasa gaul berikut ini juga populer di kalangan mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Kata baper adalah singkatan dari “bawa perasaan”. Istilah ini menggambarkan seseorang yang terlalu memahami segala sesuatu yang orang lain katakan atau lakukan terhadap dirinya. Selanjutnya kata caper adalah singkatan dari “cari perhatian”, dan itu digunakan dalam bahasa gaul untuk menggambarkan seseorang yang mencari perhatian orang lain. Kata songong adalah kata untuk orang yang sombong. Kata cepu, atau “tukang ngadu”, berarti mengadukan atau melaporkan sesuatu yang sebenarnya bersifat rahasia ke orang lain yang tidak seharusnya mengetahuinya.
Selanjutnya kata gercep adalah singkatan untuk “gerakan cepat”, ketika seseorang tanggap terhadap sesuatu, istilah ini biasanya digunakan. Ada juga bucin, dari singkatan dari “budak cinta”, sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang sangat tergila-gila dalam sebuah hubungan yang membuatnya melupakan segalanya. Kata japri juga paling sering digunakan dalam berkomunikasi. Ini merupakan istilah yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan secara pribadi kepada seseorang.
Dampak Bahasa Gaul
Penggunaan bahasa gaul dikalangan mahasiswa memliki dampak positif maupun negatif. Bahasa gaul memiliki dampak positif bagi mahasiswa, yaitu mereka menjadi lebih kreatif. Sedangkan dampak negatif dari penggunaan bahasa gaul bagi mahasiswa yaitu dapat mempersulit pengguna bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Padahal di kawasan kampus, kita diharuskan untuk selalu menggunakan bahasa yang baik dan benar. Bahasa gaul dapat mempersulit penggunanya dalam berkomunikasi dengan orang lain dalam acara yang formal. Misalnya ketika sedang presentasi di depan kelas.
Pada saat melakukan presentasi di kelas sering sekali mahasiswa menggunakan bahasa gaul untuk membuat suasana kelas menjadi lebih santai. Contohnya mahasiswa sering sekali menggunakan kata – kata seperti, guys, cakep, kuy, santuy dan japri. Penggunaan bahasa gaul dalam presentasi memikat minat mahasiswa di lingkungan akademik yang kaku karena menciptakan keakraban, menghilangkan ketegangan, dan memperkuat ikatan emosional antara pembicara dan pendengar. Hal ini membuat mahasiswa merasa lebih nyaman, terhubung, dan tertarik pada presentasi, yang menghasilkan partisipasi aktif dan menyenangkan dalam pembelajaran.
Mahasiswa harus bijak menggunakan aplikasi TikTok dan menghindari penggunaannya selama jam pelajaran agar tidak mengganggu waktu belajar. TikTok sebaiknya digunakan sebagai alat edukasi dan tidak untuk perilaku negatif. Mahasiswa juga perlu berhati-hati dengan penggunaan bahasa gaul yang populer, karena bahasa Indonesia bisa semakin memudar dan dianggap kuno. Tanggung jawab mahasiswa adalah menjaga bahasa Indonesia sebagai bahasa kesatuan negara, sehingga meskipun berbicara dengan bahasa gaul, mereka tidak boleh mengabaikan penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.