Dosen PBINDO FTK UIN Suska Riau Menjadi Delegasi Kemendikbud dalam Konferensi Internasional di Helsinki, Finlandia: R. Hariyani Susanti

Ibu R. Hariyani Susanti, SS., M.Hum., seorang dosen di Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Suska Riau, terpilih menjadi salah satu highlighted speaker pada Seminar Internasional yang diselenggarakan oleh GlobalKS Organizer. Beliau juga berangkat sebagai Delegasi resmi Kemendikbud RI dalam konferensi yang bertajuk 7th International Conference on Research in Social Sciences tersebut, yang dilaksanakan secara tatap muka pada tanggal 14-16 Juli 2023 di Helsinki, Finlandia. Negara yang terkenal akan tingkat kebahagiaan masyarakatnya yang tinggi dan kualitas pendidikannya yang sangat baik.

Pada seminar tersebut, Ibu Hariyani memaparkan penelitiannya yang berjudul Modesty & Rape Culture: Indonesian Media’s Gender-Sensitive Exploration. Penelitian ini mengungkapkan adanya kaitan antara budaya kesopanan (modesty culture) dan budaya pemerkosaan (rape culture) dalam media Indonesia.

Hasil penelitian menemukan bahwa modesty culture yang mendukung penekanan seksualitas dan stereotip sikap perempuan yang santun dan kalem diduga kuat mendukung berseminya rape culture dalam media, serta peran media dalam memperkuat pemikiran ini. Modesty culture ini membuat perempuan sering dianggap sebagai objek seksual dan rentan diobjektifikasi. Akibatnya, perempuan sering disalahkan atas pelecehan yang mereka alami, karena dianggap kurang menjaga kesopanan, marwah, dan harga diri mereka sendiri.

Rekomendasi dari penelitian ini adalah adanya pengembangan program pendidikan yang mengajarkan tentang adanya hubungan modesty culture dan rape culture dan peran media dalam menyebarkan pandangan ini. Program ini dapat membantu masyarakat untuk memahami bahwa modesty culture ternyata mendukung mitos rape culture. Selain itu, perlu adanya inisiatif literasi media yang mengajarkan masyarakat untuk menganalisis konten media secara kritis. Inisiatif ini dapat membantu masyarakat untuk mengidentifikasi dan melawan representasi perempuan yang merendahkan dan mengobjektifikasi. Lalu, promosi kesetaraan gender dan penghormatan hak perempuan juga diperlukan. Kesetaraan gender dan penghormatan hak perempuan dapat membantu menciptakan ruang yang lebih aman dan ramah gender bagi perempuan. Rekomendasi-rekomendasi ini diharapkan dapat membantu menantang dan mengatasi norma dan keyakinan budaya yang merugikan perempuan.

Selain Indonesia, seminar internasional ini juga dihadiri oleh pembicara dari berbagai negara, antara lain Slovakia, Taiwan, Filipina, Republik Ceko, Irak, Britania Raya, Turki, Meksiko, Albania, Amerika Serikat, Swiss, dan banyak lagi.

Selain menghadiri seminar, Ibu Hariyani juga mendapatkan kehormatan untuk melakukan courtesy call bersama Duta Besar RI Ibu Ratu Silvy Gayatri di kantor KBRI Helsinki, yang dilanjutkan dengan jamuan makan malam yang turut dihadiri oleh Ibu Dubes beserta suami, Ibu Rikianarsyi Arrassyidinta yang menjabat sebagai Plt Pensosbud – PF Ekonomi II, serta Bapak Ardly Ekanata yang menjabat PUSTIK Kementerian Luar Negeri. Dalam jamuan ini diskusi terkait perkembangan pendidikan dan kebudayaan Indonesia menjadi topik yang sangat seru untuk dibahas.

About HMPS PBINDO

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *